KBN Lakukan Uji Emisi Kendaraan di SBU Kawasan Cakung

DALAM rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT KBN melakukan uji emisi kendaraan pribadi dan angkutan barang di area dekat pintu masuk SBU Kawasan Cakung, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan uji emisi ini ditandai dengan pengambilan sampel ke dalam knalpot kendaraan yang dilakukan Direktur Operasional KBN, Muhammad Isran.
Uji emisi kendaraan berbahan bakar karbon ini merupakan yang kedua dilakukan PT KBN tahun ini. Pada Maret yang lalu, KBN melakukan hal yang sama di SBU Kawasan Priok Marunda.
Berbeda dengan sebelumnya yang menyasar kendaraan berat yang beroperasi di kawasan Marunda, kali ini juga melibatkan roda empat berbahan bakar bensin atau solar, angkutan barang, dan juga kendaraan roda dua yang beroperasi di KBN Cakung.
Dirops KBN Muhammad Isran menyebut uji emisi ini merupakan bagian penting dalam upaya KBN turut menciptakan udara Jakarta yang lebih bersih, khususnya di wilayah Jakarta Utara di mana KBN beroperasi.

Pada kesempatan tersebut, Dirops secara khusus menyatakan rasa terima kasihnya kegiatan ini mendapat dukungan peralatan dan personel dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.
Terkait perkembangan kualitas udara di sekitar KBN, Dirops mengatakan terus memantau dari waktu ke waktu melalui Air Quality Monitoring System (AQMS) atau SPKU (Stasiun Pengamatan Kualitas Udara) milik KBN, baik yang terpasang di Cakung ataupun Marunda. Kedua alat tersebut terkoneksi dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta di mana publik bisa mengaksesnya secara realtime.
Sebelumnya, Dirut KBN Agus Hendardi menyatakan komitmennya untuk turut mewujudkan kawasan industri yang tertib, modern, dan berkelanjutan. Dalam menghadapi isu-isu lingkungan, KBN telah mengambil langkah proaktif melalui kolaborasi strategis dan investasi pada sistem pemantauan lingkungan yang berbasis data dan teknologi.

Untuk diketahui bersama, dalam kunjungannya di KBN Marunda, Mei 2025 yang lalu, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian LH, Hanif Nurofiq mengaku akan memberi perhatian yang besar kepada pengendalian lingkungan di wilayah Jabodetabek, mengingat wilayah ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 30,2 juta jiwa dengan tingkat kerapatan, di mana penurunan kualitas lingkungan akan berdampak secara masif kepada masyarakat pemukimnya. (My)
- 22 views
Leave a Reply